Apakah kamu seorang bloger seperti saya? Tentunya kamu juga selalu berusaha merawat blog dengan niat ingin berkembang, bermanfaat, atau menambah cuan. Tahukah kamu tips memilih desain website agar blogmu ciamik?
Kamu bisa saja mencari referensi dari blog yang membahas tuntas tentang web desain. Namun, kali ini, saya akan berbagi pengalaman pribadi ketika memilih desain atau template blog Kata Reffi dan Wordholic Class.
Kesalahan yang Pernah Saya Lakukan
Blog Kata Reffi ini lahir sejak 2014. Sebelum mempunyai dan membangun blog ini, saya pernah melakukan beberapa kesalahan. Apa saja?
1. Memilih Desain Penuh Widget
Widget adalah aplikasi yang bisa kita pilih untuk perwajahan blog dan fungsinya beragam. Tahu, tidak apa yang saya pakai untuk blog dulu?
Saya memilih widget yang bisa membuat pembaca mendengarkan lagu. Jadi, tiap kali kamu membuka halaman blog, akan terputar secara otomatis lagu yang ada di halaman blog.
Selain itu, saya juga memasang widget yang bisa membuat kursor bergerak-gerak dengan penuh ornamen melayang seperti screensaver.
Widget berlebihan akan membuat proses loading blog menjadi berat. Pengunjung blog pun jadi malas untuk singgah lebih lama. Rugi banget, kan, padahal kita sudah menulis artikel bagus, tapi karena widget lebai, pengunjung malah pergi tanpa membaca.
2. Desain Warna-Warni
Saya adalah cewek permen. Maksudnya, selera saya mulai dari baju dan warna di sekitar saya adalah warna-warna cerah nan ramai.
Desain nano-nano pernah saya pakai. Di mata saya, warna monokrom itu membosankan. Namun, ketika membaca isi artikel, kadang saya sulit membacanya karena warna yang campur aduk.
3. Kurang SEO Friendly
Kesalahan terakhir tentu ketika saya memilih desain atau template blog yang kurang SEO Friendly. Loading lambat dan versi mobile pun lemot karena kurang responsif.
Meskipun hanya tiga kesalahan, ini cukup untuk membuat blog saya jadi membuat sebal pengunjung. Coba cek blogmu, ya!
Tips Memilih Desain Website untuk Pemula
Apa saja langkah-langkahnya? Kita bahas di bawah, ya.
1. Pilih Desain SEO Friendly
Desain SEO Friendly ini maksudnya halaman blog sangat responsif dan kecepatan loadingnya bagus dalam beberapa detik. Jadi, bukan berarti kalau memakai desain SEO Friendly lalu website atau blogmu mudah masuk halaman 1 Google Search, ya.
Kalau kamu ingin artikelmu punya ranking bagus di Google Search atau mesin pencari lainnya, tentu kamu harus bisa membuat artikel yang relevan buat pembaca. Desain blog responsif hanyalah salah satu pelengkap saja agar performa blog atau websitemu maksimal.
Terapkan SEO On Page di tiap artikel dan jangan menggunakan konten hasil plagiat. Konsep EEAT juga perlu kamu aplikasikan sehingga artikel lebih autentik.
2. Warna yang Nyaman di Mata
Jangan mengulangi kesalahan yang pernah saya lakukan seperti cerita saya di atas. Meskipun kamu suka warna merah karena kamu penggemar MU, pilihlah warna merah hanya untuk pemanis di bagian tepian halaman website. Untuk background konten, gunakan warna putih agar tulisan mudah dibaca.
Bayangkan saja kalau kamu membuka website dengan halaman blok merah seluruhnya, pasti sebal dan bikin pusing mata. Desain konten di medsos seperti Instagram tidak bisa disamakan dengan website.
3. Tidak Perlu Memakai Widget Lebay
Desain website yang bagus tidak menggunakan widget lebay yang malah memperlambat loading website.
Fokus website itu pada konten yang berkualitas, bukan pada ornamen melayang-layang di halaman website seperti burung-burungan yang cantik dipandang, tetapi kurang bagus untuk performa website.
4. Mudah Diutak-atik
Pilihlah desain blog yang tidak ruwet ketika ingin kamu utak-atik. Kamu bisa berkonsultasi dengan penjual desain website agar tidak bingung dalam mengoperasikannya.
Inilah beberapa tips memilih desain website yang akan membantumu kalau kamu masih pemula dan bingung. Yuk, dicoba. (Baca Juga: 8 Alasan Wordpress Cocok Buat Pemula)
1 komentar
Pada awalnya kita ingin menampilkan berbagai info dan fasilitas dengan widget" pendukung ya, taunya malah bikin berat loading web kita
Posting Komentar