Jatuh Bangun Penuh Inspirasi Dalam 17 tahun Indscript Creative






Apakah kamu memiliki keinginan untuk menjadi pebisnis di bidang literasi entah sebagai penulis buku, artikel, atau lainnya? Kamu bisa bergabung sebagai tim penulis di Indscript Creative. Sebagai salah satu tim penulis freelance dan editor, saya merasakan jika Indscript Creative memiliki kiprah yang sangat cemerlang. 17 tahun Indscript Creative ternyata memiliki banyak kisah.


Pada 8 September lalu, Teh Indari Mastuti menyelenggarakan acara diskusi bersama melalui Zoom untuk merayakan 17 tahun berdirinya Indscript Creative. Apa saja yang sudah dilalui oleh Teh Indari dan tim dan inspirasi seperti apa yang dibagikan sepanjang webinar? Yuk, kita dalami lebih banyak.


SEBUAH SEMANGAT AWAL

Teh Indari memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya di bidang telekomunikasi yang sudah memberikan banyak hal untuknya pada 2007. Setelah menikah, tidak lama kemudian beliau mengandung dan ingin lebih fokus pada keluarga.






Terbiasa sibuk dan juga memiliki banyak waktu untuk mengembangkan potensi membuat Teh Indari ingin mencoba hal baru. Passionnya di bidang menulis sudah terbentuk sejak masih remaja dan tetap menyala seiring bertambahnya usia. Maka, beliau pun memutuskan untuk mendirikan sebuah bisnis yang berkaitan dengan hobinya yaitu Indscript Creative.


Menemukan Hubungan Menulis dengan Bisnis

Jauh sebelum Indscript Creative lahir, Teh Indari menemukan hubungan antara menulis dengan bisnis. Salah satu momen yang tidak dilupakan beliau adalah saat menggunakan kemampuan copywriting untuk menulis press release dari kantornya dan ternyata boom, berkat ide Teh Indari, produk yang dipromosikan tersebut mendapat respons luar biasa.





Terbiasa menerima honor dari menulis di media cetak dan menjadi penulis buku membuat Teh Indari pun mulai berpikir jika seharusnya penulis harus memikirkan segi bisnis untuk kemampuannya. Pengalaman menuliskan promosi untuk pekerjaan di kantor dulu juga termasuk bagian berharga bagi Teh Indari untuk diingat.



“Penulis itu harus bisa jualan. Indscript selalu mendorong para penulisnya untuk berjualan karya mereka, mau dari menulis ebook, quote, artikel, sampai antologi,” ujar Teh Indari.


Perjalanan Penting Indscript Creative Selama 17 Tahun

Teh Indari menjelaskan lebih lanjut bagaimana Indscript bisa melalui berbagai badai di dalam perjalanan hampir dua dekade ini. Cerita #17TahunIndscript ini sangat layak dibaca dan dipahami oleh kita yang juga sedang berjuang dalam membangun bisnis.




Menyadari Kesalahan di Lima Tahun Pertama

Setelah resign dan mendirikan Indscript Creative, Teh Indari secara perlahan dan pasti menumbuhkan bisnis barunya dengan penuh semangat positif. Klien-klien terus berdatangan sejak tahun 2007 ketika perusahaan masih sangat baru.


Dalam periode lima tahun awal, Indscript mengalami peningkatan profit dan proyek sangat drastis. Pernah pada masanya, Teh Indari dan timnya harus menangani 100 pesanan buku dalam satu bulan. Akibatnya, 16 orang pegawai Indscript Creative pun keteteran. 


Masalah yang baru disadari Teh Indari saat itu adalah lemahnya proses QC di dalam alur kerja perusahaannya. Efeknya, pekerjaan yang masuk pun diselesaikan dengan hasil yang kurang maksimal sehingga terjadi penurunan kualitas. Para klien mulai kecewa dan meninggalkan Indscript. Kerugian yang terus menumpuk membuat Indscript harus melepas pegawainya satu per satu dan membayar utang bisnis.


Api yang Tidak Ingin Padam

Setelah mengetahui apa yang menjadi kekurangan di kebangkrutan pertamanya, Teh Indari pun mulai memutar otak untuk menjaga agar Indscript Creative bisa terus bertahap. Beliau mulai membuat inovasi baru yaitu Community Building. 






Mulai dibuatlah komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) untuk mengajak ibu rumah tangga bisa berkarya dengan tulisan. Teh Indari membagikan inspirasi lewat komunitas tersebut dan mulai mencari informasi mengenai kompetisi bisnis agar bisa memajukan branding Indscript Creative.


“Saya punya visi yang panjang untuk Indscript, makanya saya tidak menyerah walau bisnisnya sedang kurang bagus.”


Berkat keyakinan tersebut, beberapa prestasi seperti menang Wirausaha Muda Mandiri dan Perempuan Inspirasi Nova diraih oleh Teh Indari.


Indscript Creative sendiri berasal dari nama ‘Indari’ dan ‘Script’ yang bermakna naskah atau tulisan dan ‘Creative’ sebagai bentuk bahwa kreativitas menjadi tenaga dari bisnis. Maka wajar saja jika Teh Indari tetap berusaha kreatif dalam membesarkan bisnis yang ia cintai dan berkontribusi lebih banyak lagi untuk perempuan, khususnya ibu rumah tangga, agar bisa eksis dengan karya.


Perubahan Pola Pikir dan Gaya Hidup

Teh Indari mengaku jika sebelumnya ia senang sekali membeli pakaian sehingga stok bajunya sangat banyak. Setelah mengalami krisis dalam bisnis, beliau memilih untuk belajar menjadi lebih minimalis dan fokus menambah tabungan. Sejak 2013, baju yang dimilikinya hanya 10 potong.


Tahun demi tahun berlalu hingga ujian berikutnya datang lagi di masa pandemi. Pada 2020, omzet dan profit Indscript mengalami penurunan. Meskipun Teh Indari lagi-lagi harus merumahkan sekitar 20 orang pegawai dengan hati sangat sedih, masih ada tabungan dan aset yang bisa digunakan untuk menjaga bisnis tetap berjalan.





Di tengah guncangan pandemi, Teh Indari memutuskan untuk mulai belajar digital marketing. Sosok expert yang ia pilih adalah Denny Santoso. Karena belum memiliki dana cukup untuk mengikuti kelas Ko Denny Santoso, Teh Indari mempelajari satu demi satu video di kanal Youtube dan mempraktikkannya.






Tentu saja prosesnya tidak mudah. Namun, Teh Indari terus maju dan berpikir jika digital marketing akan membantu inovasi bisnis Indscript Creative semakin memelesat. Tujuan Teh Indari untuk #MelangitkanMenulis pun bisa tercapai dengan digital marketing.


Hasilnya, bisnis Indscript meroket dan ada lini bisnis baru yang mulai dibangun Teh Indari yaitu Ammar Kayu dan Aisyah Investment. Tampuk kepemimpinan Indscript pun kini mulai dilanjutkan oleh generasi kedua. (Baca Juga: Launcing Buku Antologi Melintas Badai dan Menolak Rapuh)


Sebagai penulis sekaligus editor yang bergabung di bawah Indscript, saya merasa terharu dan bangga dengan perjuangan keras Teh Indari dalam mewujudkan impiannya. #SayaPenulisIndscript dan saya pun berharap agar aktivitas menulis ini terus memberi inspirasi bagi pembaca, seperti halnya Indcript Creative kepada para anggotanya.



Tidak ada komentar