Piknik mempesona di The Olive Branch Taman Dayu itu seperti apa? Menurut saya, piknik yang asyik itu bisa memandangi nuansa serba hijau, ada angin segar meskipun cuaca panas sekalipun, dan makanan enak. Inilah yang saya rsakan ketika berkunjung ke The Olive Branch.
Taman Dayu terkenal sebagai tempat untuk main golf. Adapun hunian yang tersedia di dalamnya termasuk hunian elit serba mewah. Ketika ingin healing sejenak dan malas bepergian jauh, saya dan keluarga suka mampir ke Taman Dayu.
Kami datang ke sana dua minggu lalu di pertengahan Agustus. Yang merekomendasikan tempat tersebut adalah adik saya yang baru saja menikah. Senang sekali akhirnya saya dan keluarga (plus satu anggota keluarga baru), menikmati acara makan siang di The Olive Branch sambil menikmati estetikanya.
Konsep Mirip Rustic Market di Trawas
Tahun lalu saya juga menuliskan artikel pengalaman ketika mengunjungi Rustic Market yang ada di Trawas, Mojokerto. Rustic terletak di padang rumput hijau luas, dekat dengan area persawahan, dan didesain seperti pedesaan Eropa. Tema bangunannya pun cenderung vintage dengan nuansa kayu-kayuan.
The Olive Branch adalah saudaranya Rustic. Makanya, sejak dari pintu masuk, sudah terlihat betapa cantik restoran tersebut. Dari papan penunjuk yang ada sebelum bagian depan restoran, tertera tulisan kalau tempat ini masih di bawah payung manajemen Rustic Market. Wajar kalau temanya hampir mirip.
Papan paling depan |
Harga menu makanan dan minuman termasuk lebih mahal daripada kafe-kafe lain yang ada di Sidoarjo. Namun, ini wajar karena The Olive Branch, kan, juga menjual suasananya yang hijau dan estetik. Makan di Rustic dulu juga setiap orang perlu membayar 75 ribu per orang sebelum masuk. Nanti, jika jumlah menunya melebihi uang muka yang sudah dibayar, tinggal ditambahkan di kasir setelah selesai makan. The Olive Branch menetapkan harga 100 ribu per orang.
Piknik Singkat dengan Suasana Menyenangkan
Saking senanganya dengan tempat ini, saya sampai datang dua kali hanya dalam rentang waktu satu minggu. Yang pertama, saya berkunjung bersama keluarga untuk makan siang, berikutnya saya datang bersama adik, istrinya, dan dua orang teman lain kenalan adik saya untuk malam mingguan. Jadi, saya bisa menikmati dua suasana di The Olive Branch.
With my sister-in-law |
Suasana Pedesaan Eropa
Meskipun mempunyai suasana yang mirip dengan Rustic Trawas dengan desain bangunan serba kayu dan cokelat, saya tetap menemukan perbedaan. Rustic Trawas lebih luas sehingga tema pedesaan ala Eropa jelas terasa cukup lengkap.
Seperti pondok beneran |
The Olive Branch memadukan suasana vintage romantis dan desa. Di bangunan pertama, kita seolah disambut pada sebuah pondok tempat berburu dengan kayu-kayu bakar yang dipersiapkan untuk masak atau menghadapi musim dingin. Dinding warna abu-abu dan pondok kayu menjadi nilai estetik khas ala restoran tematik ini.
Tempat makan berbukit-bukit |
Tempat makan The Olive Branch disusun di wilayah bukit, jadi kalau di lokasi dekat pintu masuk sudah penuh, kita harus naik ke atas bukit. Di antara bukit pertama dan yang paling atas, ada lapangan datar kecil yang bisa dijadikan tempat makan ala piknik. Kita bisa menikmati makanan di atas alas. Mumpung suasana masih kemarau, lumayan juga kalau mau bersantai dengan makan lesehan cantik. Tenang saja kalau mau salat. Di bukit paling atas, kita bisa beribadah saat jam salat tiba.
Foto saat datang waktu lunch |
Makanannya Juara
Seperti halnya, Rustic Trawas, restoran ini juga menyajikan variasi makanan Indonesia dan lebih banyak lagi olahan ala Western. Steak yang dibuat di Rustic itu dagingnya sangat juicy dan menjadi favorit adik saya, tetapi jelas sya tidak makan, kan, saya tidak doyan daging haha.
Menu favorit yang saya coba di The Olive Branch adalah Chicken Promegrana. Hmm, satu porsi makanan walaupun kelihatannya sedang, ternyata sangat mengenyangkan. Minuman teh hangat yang dipesan juga disajikan dalam satu teko beling ukuran sedang. Lumayan banyak juga isinya. Tidak ada makanan yang tidak enak. Burger yang Papa pesan juga lezat. Semua anggota keluarga saya puas dengan olahan masakan The Olive Branch.
Jangan Lupa Foto-Foto
Tak ketinggalan tentunya untuk foto-foto di beberapa spot menarik The Olive Branch. Salah satu tempat yang saya suka adalah bangunan di posisi paling atas bukit yang menyajikan tema serba putih. Kalau kamu suka dengan situasi yang romantis, bagian restoran ini bisa kamu pilih untuk bercengkerama bersama orang tersayang.
Saat malam mingguan di sini, ada penampilan akustik dengan penyanyi bersuara merdu yang membuat suasana semakin syahdu. Hanya saja, kalau datang ketika sore hari, ternyata pengunjungnya lebih banyak. Otomatis, kita tidak leluasa untuk memilih tempat duduk. Tenang saja, semua bagian The Olive Branch itu cantik-cantik, kok. (Baca Juga: Piknik di Rustic Market Trawas)
Datang lagi malam mingguan |
Piknik mempesona di The Olive Branch ini layak kamu coba agar bisa membuang penat sejenak dari daerah panas penuh polusi. Datang saja di lokasinya The Taman Dayu, Cluster Halimun Fajar RL2, Kecamatan Pandaan, Pasuruan, Jatim. Ajak orang-orang terdekatmu, ya!
(Baca Juga: Jalan-Jalan Satu Hari di Kota Malang)
3 komentar
Saya pingin banget nih, Kak ke wisata alam untuk menghilangkan penat
Yg rustic aja aku belum datangin, eh udah ada saudaranya dibangun juga 😄👍.
Cakeeep nih mba. Apalagi suasana kayak desa di eropa. Makanan pun udah mengarah ke western foods. Pasti betah kalo utk cari refreshing dari suasana kota yg panas, gerah dan polusi kan. Sayang aja jauh dr JKT. Kalo ada tempat begini, mau deh aku sering2 datang.
Tempatnya keren buanget ya kak
Posting Komentar