Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Saya percaya itu. Jadi, September lalu, sahabat saya sejak di kantor pertama mendadak memberikan kabar. Dia dan teman kantornya akan melakukan wisata air terjun Madakaripura. Dia ingat akan melewati daerah rumah saya di Sidoarjo jika hendak ke Probolinggo. Alhasil, setelah dihubungi, tentu saja
saya bersedia ikut. Sebelumnya, saya gagal menjelajahi Madakaripura. Ini saatnya utuk pergi.
Madakaripura disebut-sebut sebagai air terjun tertinggi se-Asia Tenggara. Keindahannya masih bisa dinikmati hingga kini. Meskipun sudah banyak pengunjung yang datang ke sana, suasana alamiahnya masih relatif terjaga. Untuk pengunjung yang datang ke wisata air terjun Madakaripura, harus mempersiapkan baju yang nyaman dipakai untuk
trekking selama 1,5 jam, jas hujan pelindung ponsel, tas anti air, dan alas kaki yang nyaman serta aman.
Sebelum perjalanan panjang |
Perjalanan Menuju Air Terjun Madakaripura
Beruntung saya terbiasa berolahraga di kos atau rumah, jadi meskipun mendadak, saya tidak kehabisan napas di sepanjang perjalanan. Mobil yang kami tumpangi berangkat melalui tol dari Sidoarjo ke Probolinggo dan lewat Tongas. Jalurnya relatif lebih aman tanpa kelokan yang terlalu tajam. Sesampainya di area Madakaripura, kami masih harus menyewa ojek dengan membayar 30 ribu untuk perjalanan pulang-pergi. Tiket masuk kawasan air terjun sebesar 22 ribu.
Saya mengisi perut terlebih dahulu di warung sebelum naik ojek. Sejak dibonceng oleh Pak Ojek, saya bisa mencium aroma pepohonan dan suara gemericik sungai. Kami tiba pukul 11 dan mulai trekking pukul 12 setelah saya selesai salat.
Trekking menghabiskan waktu sekitar satu setengah jam, tetapi itu juga karena kami sesekali berhenti untuk mengambil foto. Beruntungnya lagi, suasana sangat cerah sampai saya bisa merayapi tebing menuju air terjun utama yang debit airnya paling besar. Kami menyewa jasa seorang pemandu untuk menunjukkan rute yang aman dan mengambil foto serta video secara berkelompok. Rasa lelah terbayar lunas setelah sampai area air terjun. Semenjak pandemi menghantam, baru pertama kali ini saya
Menikmati Perjalanan Alam dan Mitos Air Terjun Madakaripura
Saya sangat suka dengan yang namanya wisata alam dan sejarah. Sesuatu yang terlihat kuno atau vintage, itu seperti memberi energi baru dalam pikiran dan energi saya. Berkunjung ke tempat seunik Madakaripura tentu saja tidak lupa saya cari tahu soal sejarahnya.
Menurut cerita penduduk sekitar, nama Madakaripura berarti “tempat terakhir”. Konon Patih Gajah Mada, patih legendaris dari Majapahit, menghabiskan sisa akhir hidupnya di air terjun tersebut. Ia bersemadi di dalam gua air terjun utama. Kamu bakal bisa melihat patung Gajah Mada di depan loket masuk.
Pemandu mengatakan jika kami tidak boleh sampai terlalu sore di sana. Sore biasanya hujan deras turun dan ini bisa menambah debit air sungai. Kalau sampai terjadi banjir saat kami masih di bawah tebing, ini bisa membahayakan nyawa. Kamu harus berhati-hati ketika melangkah.
Area air terjun utama ada di bagian paling dalam. Pengunjung harus sedikit merayap dinding tebing. Mumpung belum hujan, saya dan teman-teman memilih untuk menikmati air terjun bagian dalam. Tidak ada sinyal telepon dan internet. Saya merasakan udara sejuk dan segar. Cipratan air terjun membuat tubuh saya senang.
Setelah hampir tiga jam di wilayah air terjun, hujan mulai turun. Kami berjalan melalui jalur trekking dengan lebih perlahan karena curah hujan semakin deras. Oya, pemandu menunggu di tempat sebelum masuk ke air terjun utama. Mereka tidak mematok harga, tetapi rata-rata pengunjung memberi fee 50 ribu.
Wisata air terjun Madakaripura sama indahnya dengan Coban Sewu, tetapi jalur trekkingnya tidak terlalu menyulitkan. Saya masih ingat ketika harus melalui arus sungai deras dan berjalan naik turun tangga kayu licin saat berkunjung ke Coban Sewu. Bahagia sekali rasanya bisa berkunjung ke dua air terjun terkenal di Jawa Timur ini. Kapan kamu mau ke sini?
Baca Juga: Trekking Menantang di Air Terjun Coban Sewu
2 komentar
Seingetku yg tertinggi itu air terjun sigura2 di Sumatera utara mba.250 meter tingginya, Madakaripura ini hanya 200 meter. Tapi mungkiiiin Krn sigura2 bukan tempat wisata Krn dijadikan pembangkit listrik PLTA, jadinya memang yg lebih dikenal itu Madakaripura.
Aku tau Madakaripura dari almarhum mas cumilebay. Tapi sampe skr aku blm sempet main kesana. Waktu itu udah niat mau mampirin, kebetulan lagi road trip kliling Jawa. Tapi ternyata ga bisa Krn waktunya mepet. Selalu sukaa wisata air terjun, Krn sejuk nya..apalagi kalo Nemu yg debit airnya deras
Aku nggak tahu kalau soal Sigura-Gura, tapi kalau di Jatim emang masuk tertinggi nih Madakaripura :D
Posting Komentar