Personal branding menjadi sebuah topik yang sering dibicarakan di banyak topik.
Apalagi ketika kita ingin membangun karir yang lebih banyak berkecimpung di
dunia digital, misalnya menjadi content writer atau bloger.
Keduanya butuh eksistensi dan konsistensi dalam membuat konten dan membaginya
di media sosial. Bagaimana orang lain tahu tulisan kita, jika kita tidak pernah
terlihat memosting tulisan di blog atau medsos?
Namun, jika sudah mulai membangun branding, apakah kita harus selalu tampil
sempurna?
Bagi saya, tidak harus, tetapi wajib selektif dalam membagi apapun. Apa saja
yang bisa kita lakukan untuk membangun personal branding?
(Baca Juga: The Brand is Me)
1# Menjadi otentik
Selain membagi tulisan dan opini, saya juga berbagi gambar lucu atau
menceritakan kejadian konyol sehari-hari. Hanya saja, saya menghindari untuk
marah-marah di medsos apalagi sampai ikut perang komen di status orang lain.
Pilih dan pilah apapun yang akan kita bahas di dunia maya agar jangan sampai
memberi energi negatif.
Standar itu kitalah yang tahu karena kita sudah diberi seperangkat akal pikiran
untuk mempertimbangkan. Jika ada teman yang kebetulan akrab dan membagikan hal
yang negatif, sapa lewat chat pribadi dan tanyakan tanpa nada menghakimi. Jika
tidak akrab, well you have the tools to
limit that annoying posts.
2# Konsisten membangun persona
Membuat konten memang untuk memberi value pada orang lain,
tetapi konten itu harus kita sukai dulu sebelum dibagikan.
Persona adalah bagaimana kita ingin membuat konten yang membuat orang lain
ingat apa yang kita kerjakan, apa yang kita minati, atau kita bagikan. Ketika
seseorang mendengar nama saya, mereka akan identik dengan kata penulis.
Lakukan secara konsisten ketika sedang membuat konten. Bagikan sesuatu yang
membuat kita bersemangat untuk berkarya dengan tulisan menarik pastinya.
(Baca Juga: Privilege Penulis dan Cara Membangunnya)
3# Buat blog
Sudahkah kamu mempunyai blog? Blog adalah penemuan terbaik
di era perkembangan digital. Dari sebuah platform yang dibuat sebagai online diary, blog kini bisa menjadi
salah satu faktor penting yang menunjang bisnis.
Brand atau perusahaan yang memiliki blog, akan mudah membangun trust untuk
calon klien. Blog bahkan bisa dipakai sebagai personal branding.
4# Tidak memalsukan diri
Seorang penulis seharusnya fokus pada suara karyanya. Tidak perlu menampilkan barang branded untuk menunjukkan hasil royalti menulis misalnya. Jikalau kamu memang menjadi influencer fashion, maka menunjukkan barang branded masih berkaitan dengan pekerjaan.
Bukan berarti kamu tidak boleh membeli barang mahal, hanya saja tidak perlu berusaha terlalu keras sampai tabungan habis hanya untuk membangun image branded di medsos. Fokus pada karya dan perjalanan kreatifmu
5# Hindari memiliki sikap buruk
Sudah memiliki basis pembaca karya yang loyal? Jangan sampai sombong ya.
Jadikanlah kawan sesama penulis sebagai mentormu atau kolaborasi karya jika ada
kesempatan. Mengejek dan menghina hanya karena follower medsosmu lebih banyak, pasti akan meninggalkan kesan negatif pada brandingmu.
Sebagai penulis kita pasti senang jika banyak pembaca menyukai karya kita.
Perlu diingat, jangan sampai kamu diperbudak oleh angka. Fokuslah membuat karya
dan konten yang bermanfaat. Personal
branding yang baik adalah yang menimbulkan dampak bermanfaat buat
audiens.
(Baca Juga: Cara Mengatasi Hambatan Menulis Buku)
Pasti kamu tahu betapa banyak pesohor dan public figure yang namanya jatuh karena tindakan gegabah dan tidak mau tahu. Bad news is still a bad news. Kamu jangan mengikuti jejak orang lain yang viral dengan tindakan buruk demi mengejar popularitas.
Nah sudah siapkah membangun personal branding sebagai seorang content writer? Tips mana yang paling kamu suka?
Tulisan ini adalah rangkuman materi yang pernah saya bagikan di channel Wordholic. Kalian bisa bergabung jika menggunakan telegram.
3 komentar
Bermanfaat banget. Terima kasih, Kak.
Personal branding memang penting banget belakangan ini apalagi banyak yang mulai merintis bisnis online dan skill ini dibutuhkan. Terima kasih, Mbak.
Lagi-lagi konsisten ya. Memang gimana-gimana, apa pun itu, konsisten itu udah kaya harga mati ya Mbak.
Kalau ditanya tips mana yang paling mengena, sepertinya yang bagian 'diperbudak angka'itu kok bikin tersinggung ya, sengaja ya? Hehehe, just kidding.
Memang kadang-kadang saya lupa kalau nggak semua traffic is a good traffic, makanya jadi suka nesu ketika number-nya nggak 'wah'. Biasanya kalau udah kaya gini sih, saya coba look back tentang tujuan saya mulai ngeblog itu apa sih. Ya so far cukup membantu menurunkan tensi, walaupun tetep...mecucu hahahaha.
Posting Komentar