Pernah mendengar idiom,”Jika ingin berbau harum, maka bergaullah dengan penjual minyak wangi?” Idiom atau pepatah tersebut memiliki arti bagaimana kita seharusnya bergaul. Memang tidak dipungkiri, jika kualitas pribadi seseorang seringkali dinilai dari lingkungan pergaulannya. Misalnya, kita berteman dengan anak-anak muda yang hobi keluyuran malam hari pulang pagi, meskipun kita tidak ikut-ikutan, orang lain akan menilai diri kita berkelakuan sama dengan kawan-kawan kita.
Bergaul
adalah salah satu kebutuhan dasar manusia sebagai makhluk sosial. Setelah usia
beranjak dewasa, teman dan lingkungan pergaulan akan memberi banyak pengaruh
lebih kuat dibanding keluarga. Saya tidak akan berbicara mengenai bagaimana
seharusnya orang tua mengarahkan anak-anaknya, di sini saya hanya ingin berbagi
tentang bagaimana menjadi anak muda yang berkualitas positif dengan lingkungan
dan komunitas yang tepat.
Jangan merasa sendiri ^_^ (Source: Pexels by Brett Sayles) |
Selain
menuntut ilmu dan mencari uang untuk membiayai kehidupan, generasi muda sudah
seharusnya memiliki passion dalam
bidang kegemarannya. Kita tidak harus memiliki keahlian spesial agar dikenal
banyak orang. Kenali diri dan kesukaan kita dan carilah komunitas yang bisa
mendukungnya.
Tidak
masalah jika Anda pecinta travelling,
skateboard, membaca buku atau bus misalnya. Justru dengan bergabung di
sebuah komunitas yang sepaham dengan bakat minat, akan menumbuhkan kepercayaan
diri kita. Berikut ini beberapa tips sederhana agar kita memilih komunitas yang
tepat.
Gali
Hobi dan Potensi
Temukan Passionmu! (Source: Pexels by Pixabay) |
Hobi atau passion adalah hal positif yang bisa kita tekuni tanpa peduli biaya
yang dihabiskan dan mampu menjadi pembunuh kebosanan kita di saat senggang. Temukan
satu atau dua, lalu cari komunitas yang sesuai. Jangan gegabah mengikuti banyak
komunitas agar kita fokus.
Jangan hanya
sebuah tren, lalu kita ikut-ikutan masuk demi konten Instagram atau medsos
lainnya. Sah-sah saja belajar banyak hal baru, namun apakah kita benar-benar
butuh hal itu sekarang? Apalagi jika Anda termasuk orang yang sibuk di pekerjaan
dan keluarga.
Temukan Komunitas di Media Sosial
Cari Nama Komunitas di Media Sosial (Source: Pexels by Kaboompic) |
Setelah mengetahui minat dan bakat,
coba buka internet dan search nama
komunitas yang sesuai dengan diri kita. Media jejaring sosial seperti Facebook
dan Twitter juga
menjadi basis komunitas yang potensial.
Seperti saya yang sangat menyukai buku dan menulis, maka saya mengikuti dua komunitas menulis yang dekat dengan tempat tinggal. Jarak juga menjadi faktor yang penting serta akses kita untuk bisa mengikuti pertemuan rutinnya juga perlu dipertimbangkan.
Seperti saya yang sangat menyukai buku dan menulis, maka saya mengikuti dua komunitas menulis yang dekat dengan tempat tinggal. Jarak juga menjadi faktor yang penting serta akses kita untuk bisa mengikuti pertemuan rutinnya juga perlu dipertimbangkan.
Komunitas Daring Juga Sama Kerennya
Komunitas Offline Tak Bisa, Maka Online Saja (Source: Pexels by Pixabay) |
Jika Anda hanya
mempunyai waktu sangat terbatas karena kondisi tidak memungkinkan, contohnya
ibu rumah tangga dengan anak bayi, bisa saja temukan komunitas positif yang
basis gerakannya secara daring atau online.
Sekarang sudah banyak bermunculan komunitas yang bisa menjadi wadah berbagi ilmu sambil menjadi sarana mendukung peserta satu sama lain. Misalnya komunitas membaca buku yang mendorong anggotanya untuk membaca buku seminggu satu kali lalu tiap minggu diminta posting di Instagram. Ada daftar keanggotaan, bedah buku daring bersama penulis keren hingga sesekali tantangan membaca buku tertentu. Otak terisi sekaligus menambah kawaan yang punya minat serupa sangatlah asyik, bukan?
Sekarang sudah banyak bermunculan komunitas yang bisa menjadi wadah berbagi ilmu sambil menjadi sarana mendukung peserta satu sama lain. Misalnya komunitas membaca buku yang mendorong anggotanya untuk membaca buku seminggu satu kali lalu tiap minggu diminta posting di Instagram. Ada daftar keanggotaan, bedah buku daring bersama penulis keren hingga sesekali tantangan membaca buku tertentu. Otak terisi sekaligus menambah kawaan yang punya minat serupa sangatlah asyik, bukan?
Menjadi Pembawa Pengaruh Bagi Teman Lainnya
Jadilah Pembawa Pengaruh Baik (Source: Adobe Stock by designer491) |
Mengajak kawan-kawan lain dengan minat
serupa untuk bergabung dalam komunitas
juga penting. Perlu diingat, meski kita sudah tergabung
dalam komunitas yang menyenangkan, kita harus tetap menjadi diri sendiri.
Bergabung dalam komunitas tujuan utamanya untuk saling tukar informasi, melakukan kegiatan positif bersama kawan-kawan komunitas, refreshing dan lain-lain. Jangan menjadi follower yang mengganggu kenyamanan orang lain. Hargailah peraturan tak tertulis di sebuah komunitas. Jika memang merasa tidak nyaman, segera keluar dengan cara baik-baik dan tetaplah menjalin komunikasi yang baik dengan kawan-kawan komunitas.
Bergabung dalam komunitas tujuan utamanya untuk saling tukar informasi, melakukan kegiatan positif bersama kawan-kawan komunitas, refreshing dan lain-lain. Jangan menjadi follower yang mengganggu kenyamanan orang lain. Hargailah peraturan tak tertulis di sebuah komunitas. Jika memang merasa tidak nyaman, segera keluar dengan cara baik-baik dan tetaplah menjalin komunikasi yang baik dengan kawan-kawan komunitas.
Siapa
tahu dengan mengenali bakat dan minat serta bergabung di komunitas yang tepat,
maka kemampuan kita akan semakin mengkilap. Menggalang dana untuk bencana alam,
mengikuti lomba keterampilan, atau sekadar bertukar informasi penting tentang
hobi adalah nilai plus dalam sebuah komunitas.
2 komentar
Wah bener banget tuh Mbak, yang pertama memang sebisa mungkin lakukan sesuai hobi atau passionnya nih ya Mbak
Bener mbak, jadi harus disesuaikan biar maksimal
Posting Komentar