Saya pernah menjadi fresh
graduate, sekitar enam tahun lalu. Waktu itu rasanya clueless sekali tentnag dunia pekerjaan. Lulus membawa gelar IP
terbaik kedua di jurusan, tak serta-merta membuat saya terhindar dari kebingungan.
Untungnya, tak lama setelah yudisium dan mencari kerja, saya diterima sebagai
Japanese Interpreter di sebuah perusahaan yang sedang berkembang pesat. Saya
tak tahu soal sikap yang harus
dimiliki fresh graduate, pikir saya
asal bisa Bahasa Jepang dan bahasa Inggris lumayan lancar, maka sisanya bisa
saya pelajari belakangan.
Ternyata, ada banyak hal yang harus saya persiapkan. Di
masa-masa awal bekerja saya bertanya pada para senior dan terkadang pulang ke
kos dengan tubuh lelah luar biasa karena merasa tidak maksimal bekerja. Saya
merasa seperti orang linglung, selain soal berbahasa Jepang yang sudah saya
tekuni di bangku kuliah.
Setelah beberapa tahun berlalu, saya sadar jika kesibukan
selain belajar di masa kuliah juga sangat membantu saya cepat beradaptasi
dengan dunia kerja yang serba sibuk, dinamis dan juga sesekali ada intrik. Inilah
beberapa sikap yang harus dimiliki
fresh graduate agar lebih siap memasuki dunia kerja.
Portofolio Akademik dan Non Akademik
Sibukkan diri dengan belajar tekun sekaligus menekuni satu
atau dua bidang di luar akademik seperti seni, olahraga atau organisasi. Saya
tidak tergabung di BEM karena memang passion
tidak berada di situ, tetapi saya menyukai shodo
(seni kaligrafi Jepang). Dari kesukaan itu akhirnya saya menjadi buchou (ketua klub) selama dua tahun. Lewat
shodo, saya bepergian ke banyak
kegiatan luar kampus, bertemu orang untuk menjual tulisan, berlatih bersama tim
shodo yang tentunya mengasah
kesolidan klub.
Miliki Hobi atau Kegiatan Selain Akademik (Unsplash: @Giulia_Bertelli) |
Selain itu saya juga berani mengambil pekerjaan sampingan
seperti menulis dan menerjemahkan, yang ketika ditambahkan di dalam CV akan
menunjang performa kita di mata recruiter.
Belajar rajin memang harus, tetapi kemampuan interaksi dengan orang lain,
menyusun kegiatan bersama tim, dan juga kegiatan di luar belajar akan membantu
mengasah kemampuan leadership serta
kemandirian kita dalam problem solving.
Seimbangkan kegiatan akademik dan non-akademik. Carilah aktivitas yang sesuai
hobi atau minat, bisa juga ambil kegiatan magang, volunteer, menjadi guru privat dll.
Asah Bahasa Asing
Minimal kuasailah Bahasa Inggris. Rata-rata sebagian besar lowongan
pekerjaan saat ini mensyaratkan pelamar untuk melampirkan sertifikat kemampuan
Bahasa Inggris atau minimal bisa bercakap-cakap lancar dan bisa membaca serta
menulis dengan cukup baik. Terutama jika ingin memasuki perusahaan besar yang
ranah produksinya mancanegara, maka kemampuan Bahasa Inggris menjadi sangat
penting.
Lebih baik lagi jika menguasai dua bahasa asing atau lebih,
maka nilai jual diri kita akan semakin meningkat. Belajar tidak harus di
kursus, kita bisa belajar dari drama, film, aplikasi gawai atau Youtube.
Gunakan internet untuk belajar semaksimal mungkin, jangan hanya swafoto dan
menulis status galau tidak jelas.
Sopan di Media Sosial
Mengapa ini menjadi sebuah sikap yang harus disiapkan fresh
graduate? Apa hubungannya dengan pekerjaan? Korelasinya sangatlah penting. Saat
ini para recruiter juga mengecek
media sosial kita apakah dipenuhi status penuh kebencian ataukah netral?
Jika di media sosial kita sering menyebar berita hoaks atau membicarakan aib buruk orang lain, maka hal ini akan membuat recruiter ilfil. Sopan di media sosial adalah sebuah skill penting yang berkaitan dengan attitude serta kematangan pribadi.
Jaga Sikap di Medsos (Unsplash: @timbennetcreative) |
Jika di media sosial kita sering menyebar berita hoaks atau membicarakan aib buruk orang lain, maka hal ini akan membuat recruiter ilfil. Sopan di media sosial adalah sebuah skill penting yang berkaitan dengan attitude serta kematangan pribadi.
Perbaiki Attitude
Usia muda dan minim pengalaman mengharuskan kita banyak
belajar dengan rekan satu departemen dan para senior. Jangan menjadi orang yang
terlalu idealis sampai sulit menerima masukan dari orang lain. Jadilah orang
yang mau belajar sekaligus bersikap sopan.
Attitude yang paling mendasar selain sopan santun juga dari gaya
berpakaian. Jangan berdandan menor dan memakai perhiasan berlebihan.
Gengsi Harus Disingkirkan Sejenak
“Kerja itu harus sesuai passion, makanya jangan kerja ikut orang aja, kejar passionmu dan buka bisnis sendiri sesuai passion.”
Kalimat di atas seringkali merasuk di kepala para fresh graduate sehingga mereka galau
selepas wisuda. Apakah bekerja itu harus sesuai bidang studi ataukah sesuai passion? Bagaimana jika pekerjaan
pertama ini kelihatannya tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari? Mau minta
gaji besar kok belum punya pengalaman ya? Akibatnya karena terlalu sibuk
menimbang-nimbang, kesempatan berkembang atau bekerja terlewatkan begitu saja.
Lebih sulit lagi jika kebimbangan itu tersulut sikap GENGSI.
Sejak pertama kali bekerja, saya sisihkan di tepian soal
gengsi. Ketika ditanya mau gaji berapa, saya hanya meminta gaji sedikit di atas
UMR. Makanya kaget sekali saat membaca postingan seorang fresh graduate universitas negeri ternama yang menghina gaji 8 juta. Belagu sekali nih anak, itu pikir
saya.
Dari segala skill yang
harus dimiliki seorang fresh graduate,
mental gengsian dan terlalu idealis inilah yang sering menjadi mental block. Gunakan logika. Apakah passion sudah menghasilkan? Apakah mau
belajar mandiri dan tidak bergantung pada orang tua? Terimalah pekerjaan halal
yang mungkin masih bisa kita masuki untuk belajar hal baru. Jika sudah bekerja
dan mencoba menyukai pekerjaan minimal setahun saja, tetapi stres menghadang,
keputusan berikutnya untuk keluar bisa dipertimbangkan.
Mumpung masih muda, bekerja keraslah sembari memupuk passion agar lebih bermanfaat. Jika belum
menemukan passion juga tidak masalah.
Lebih nyaman menjadi karyawan ketimbang entrepeneur
juga bukan dosa. Bersyukurlah pada apa yang diterima dan bergerak maju agar
tidak terjebak di zona nyaman.
Itulah beberapa sikap
yang harus dimiliki fresh graduate. Berpikirlah terbuka dan jangan
dibutakan ego serta ambisi sampai tidak bisa bersikap rasional ya.
1 komentar
wah menambah pengetahuan sblum saya menjadi fresh graduate, makasih kak
Posting Komentar