Di beberapa kesempatan bertemu sahabat dan kenalan, mereka
sering bertanya apa resep saya selalu terlihat bahagia dan passionate. Ditambah lagi saya adalah orang yang sering jadi
sasaran tempat curhat. Padahal ada masa di mana saya juga pernah down sampai makan saja malas, salah
satunya patah hati atau ada masalah di tempat kerja.
Namun life must go on, hidup harus jalan
terus. Untungnya orang tua menanamkan prinsip untuk berani bertanggungjawab
atas apapun pilihan hidup dan berani menerima kesalahan. Sayangnya, tidak semua
beruntung menerima pembelajaran bagaimana mengakui kesalahan yang telah
dilakukan.
Betapa banyak yang di luar berkoar-koar jika dirinya kuat,
tetapi jauh di dalam hati hancur berantakan. Bahkan jika ada yang membahas soal
penyebab sakit hatinya, berpura-pura itu tidak masalah. Atau malah sebaliknya,
ada yang sudah tahu jika keputusan yang diambil berdampak tidak baik buat diri,
hanya saja bersikap naif dengan pikiran kita akan mampu mengubah yang buruk
menjadi baik. Bodoh dan tabah tipis sekali perbedaannya.
Dari beragam pengalaman kawan yang mau berbagi kepada saya
dan menyaring apa yang pernah terjadi di dalam hidup saya, ada beberapa hal
yang seharusnya ditanam dalam pikiran supaya kita tak menjadi Pasukan Gagal Move On.
1.
You Are
Not Superhero! Be Smart!
Pernah dengar komentar
begini dari seseorang yang sedang kasmaran sampai buta mata hatinya?
“Dia itu mungkin sering bohong, tapi aku pasti bisa ngubah kebiasaannya.”
“Kalau aku sabar, pasti hobinya buat ngomong kasar bakal hilang.”
Atau di bidang pekerjaan
seperti ini.
“Mungkin bosku ini melatihku supaya aku jadi tangguh.” (Padahal tidak ada penghargaan baik secara finansial dan moral, si bos hobi memaki tanpa mengajari)
Manusia itu diciptakan
cerdas kok. Dan memang tiap kali kita menerima kesulitan, tidak boleh langsung
berpindah haluan atau menyerah. Tetapi jika sebuah keadaan yang berusaha kita
perbaiki itu membuat kualitas hidup terus menurun, maka sudah seharusnya kita
berhenti. Mencoba beberapa kali itu harus, namun kalau berisiko melemahkan
semakin parah maka angkat kaki dan katakan selamat tinggal. Kamu bukan
superhero!
Kalau hubungan cintamu
lebih banyak membuatmu menangis berember-ember, putuskan hubungan. Jika orang
yang kamu percaya, tega berbohong ratusan kali, maka putuskan untuk tidak
percaya lagi. Jika seseorang sering tidak menghargaimu, putuskan untuk berhenti
akrab dengannya.
Tiap orang memang berhak
dengan kesempatan kedua, tetapi tidak untuk kesempatan keempat hingga kelima. Kesalahan
yang dilakukan berulang kali itu bukan khilaf, melainkan watak. Jangan repot-repot
berusaha mengubah, waktu kita lebih berguna untuk menjalin hubungan baru yang
lebih suportif.
2.
Jujur
Menerima Konsekuensi Keputusan yang Kita Ambil
Pernah salah mempercayai
orang atau gagal di sebuah hal yang kita tekuni itu bukanlah sesuatu yang
memalukan. Kita tidak bisa memprediksi situasi dan kondisi yang akan terjadi di
masa depan, yang bisa kita kendalikan adalah bagaimana respon dalam
menghadapinya. Bersikap baik memang tidak boleh pilih-pilih, tetapi kalau apa
yang kita pilih rupanya salah, jangan malu mengakui. Jujur pada diri sendiri
itu yang paling penting. Kalau sudah tahu bahwa keputusan itu keliru, maka
segera berhenti melanjutkan dan berpindah ke langkah baru.
3. Tidak Berusaha Melupakan, Jangan Hanya
Menikmati Diam
Semakin berusaha melupakan,
maka pasti akan sulit move on. Terus menyimpan
dendam, maka hidup akan semakin tidak tenang. Memaafkan tanpa memberi
kesempatan kedua kali itu hak kita. Tidak membenci itu pilihan utama, lalu
terus upgrade diri agar menjadi
pribadi yang selangkah lebih maju.
Carilah bidang baru yang
bisa kita pelajari, buatlah target impian yang ingin kita capai dari hal paling
sederhana. Datangi tempat baru dan perbanyak kegiatan. Mendekatkan diri pada
Tuhan tentu wajib. Kita awalnya mungkin akan berpura-pura kuat, sampai akhirnya
menjadi kuat hanya pilihan yang bisa diambil. Meresapi masa lalu yang pahit
dengan stalking, malas makan,
membenci semua orang hanya akan meredupkan aura diri. Menangislah hari ini,
lalu besok berjalanlah dengan gagah.
Apakah sudah
tahu pilihan mana yang ingin kamu ambil agar menjadi lebih tangguh? Tentukan sekarang,
jadilah pejuang bukannya pecundang!
9 komentar
selamat berjuang :D
Sedang berjuang untuk move-on. Salam kenal.
Saya suka kalimat di atas, tegas! Meninggalkan sesuatu yang cuma bawa hal pahit itu butuh keberanian, agar lepas dari beban.
Tetap melangkah!
Terus berusaha 😃
Apa karena aku cendrung cuek yaa, jd dr dulu ntah napa lbh gampang move on. Dr urusan pacar, mantan suami pertama, dll. Kalo memang ga bisa dipertahanin dan cuma bikin aku stress, ya ngapain dilanjutin.. Aku lbh mentingin kebahagian diri ku sendiri dulu sih. Kalo akunya aja ga bahagia, gmn bisa bahagiain org lai :D.
Makanya tiap kali nasehatin temen utk move on, kdg mereka nanya, kenapa aku terlalu gampang lupain seseorang. Yaaa trus mau gmn. . Ngapain diinget2 kalo mereka aja cm bisa nyakitin. :p. Cintai diri sendiri dulu, baru cintai orang lain
kereen mbak, kalo cuek sih nggak ya,tapi perempuan kaya mbak jalan banget logikanya,,kalo orang cuek tapi hatinya over mellow ya bisa gagal mup on wkwkwk
Aku harus belajar move on selama 3 tahun. Bukan hal mudah harus menjejali diri dengan hal-hal positif agar bisa move on.hihi
Mau tak mau harus berjuang sana-sini supaya hal-hal negatif tidak mudah masuk.
Tapi enaknya kalau si mantan sudah berhasil dibuang pada tempatnya, rasanya hidup itu tenang banget.
Tipsnya kereen mbak Reffi.
Tiap orang punya fase mbak. Tak peduli berapa lama, karena kita punya waktu masing2. Tetap berjuang dan selamat karena sudah menjadi petarung hebat 😍😁
Selalu menginspirasi, 😘😚
Makasii 💋
Posting Komentar