Judul : Love Sparks in Korea
Penulis : Asma
Nadia
Jumlah Halaman : 376 halaman
Tahun Terbit : Cetakan Pertama, Oktober 2015
Penerbit : AsmaNadia Publishing House
Kalau banyak
yang terbius dengan pesona tokoh atau bintang di drama seri korea, saya pun
juga begitu. Tidak hanya aktor dan aktrisnya yang berparas menawan, jalinan
cerita yang tak bisa diselimuti nuansa romantis, membuat saya atau anda
yang menggandrungi drama korea, akan ingin menuntaskan ceritanya sampai habis. Asma
Nadia sungguh jeli dalam mengolah antusiasme romantis dengan setting Korea,
dengan mengusung kisah cinta yang selalu bernafaskan islami.
Love Sparks
in Korea menceritakan perjalanan hati seorang penulis muda bernama Rania Timur
Samudera yang juga hobi melanglang buana. Dipertemukan dengan Hyun Geun,
seorang pemuda berpenampilan berantakan asal Korea di Nepal dalam peristiwa
dicopetnya ransel Rania. Lalu mulai muncullah kuncup bernama rindu. Akan tetapi
karena wafatnya Papa Rania yang begitu mendadak, Rania memutuskan untuk kembali
ke Indonesia dan tanpa ia ketahui telah meninggalkan kesan mendalam bagi Hyun
Geun.
Membaca novel
ini akan semakin mendekatkan diri kita pada secuplik cerita hidup Asma Nadia
sebagai seorang penulis. Yang berbeda hanya di bagian kisah cintanya saja. Bagaimana
masa kecil Rania, perjalanan awalnya sebagai seorang penulis dan juga prestasinya
yang menakjubkan di bidang literasi dibuat mirip dengan milik Rania. Rania adalah perwujudan dari Asma Nadia.
Keindahan Korea
digambarkan dengan detil dan pastinya pas dengan perjalanan hati Rania juga
Hyun Geun. Cerita semakin menarik dengan munculnya Jeong Hwa, Chin Sun dan juga
Ilhan yang berusaha mengatasi phobia terbang demi melamar Rania. Melalui novel
ini, kita juga akan mendalami hubungan batin antara anak dan orang tua. Air mata terharu tak sengaja jatuh dari mata saya saat membayangkan andaikan orang tua tiada di
saat saya sedang berada di seberang samudera. Penyesalan pasti akan
menghantui,seperti yang dirasakan Rania sampai semangat menulisnya turun drastis.
Bukan Asma
Nadia jika tidak menyisipkan kejutan di dalam kisahnya. Pembaca akan dibuat
penasaran dengan sosok Chin Sun yang begitu dipuja oleh Hyun Geun. Imajinasi yang tak biasa, menjadi daya tariknya. Hanya saja, konflik ceritanya kurang klimaks, menurut saya. Berbeda dengan Assalamualaikum, Beijing yang ramuan konfliknya lebih runcing juga terus memancing sisi penasaran saya. Novel ini
cocok dibaca sambil menikmati senja dan dengan menyesap secangkir cokelat
hangat. Manis dan meresap di hati.
Tidak ada komentar
Posting Komentar