![]() |
sumber: goodreads |
Penulis : Tere Liye
Jumlah Halaman : 256 halaman
Tahun Terbit : Cetakan ke-16, Mei 2014
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cinta tak harus
memiliki, sebuah idiom yang sungguh menyiksa tiap jiwa pecinta. Ketika cinta
tak bisa disampaikan pada orang yang dikasihi. Tetapi apakah benar jika rasa
cinta yang sesungguhnya adalah membiarkan orang yang dicintai berbahagia tanpa
pernah mengetahui perasaan kita? Semua haru biru tentang cinta terpendam diurai
indah dalam novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah Memebnci Angin ini.
Novel karya Tere Liye yang sudah sukses dicetak ulang
sampai keenam belas kali ini, menggunakan bahasa yang puitis namun masih mudah
dipahami bagi para penikmat sastra. Pendeskripsian karakter yang bisa
membangkitkan imajinasi secara nyata dalam benak adalah salah satu kepiawaian
Tere Liye dalam novel ini.
Tania adalah tokoh utama yang sekaligus memegang peran sebagai pencerita. Ia
adalah seorang gadis super cerdas dan juga cantik yang memilih untuk hidup
dengan kepribadian paradoks. Paradoks karena ia bisa berlaku sangat manis tapi
juga bisa berlaku sinis dan sangat dingin. Kepribadian itu muncul setelah ia
terluka begitu hebat pada cinta pertamanya. Cinta yang dipendam justru telah
merajam dirinya dari dalam.
Meskipun di usia dewasa, Tania menjadi wanita yang
memiliki hampir sebagian besar impian wanita yakni cantik, cerdas dan memiliki karir cemerlang di luar negeri, sebenarnya ia mempunyai kisah masa kecil yang sangat
keras. Tania tumbuh sebagai gadis yatim dan tinggal dengan adik semata
wayangnya, Dede serta ibunya di rumah kardus. Dari pagi hingga petang Tania dan
Dede mengamen di jalanan demi membantu perekonomian keluarga. Suatu hari ketika
kaki Tania tak sengaja tertusuk paku, muncullah seorang pria yang disebut Tania
sebagai malaikat, menolong Tania dan mengubah hidup keluarganya.
Malaikat itu bernama Danar, seorang pria yang usianya terpaut lima belas tahun lebih tua
dibandingkan Tania. Danar menyekolahkan Tania dan Dede dan mengajarkan mereka
untuk mengejar mimpi setinggi mungkin. Ibu Tania yang semula sakit-sakitan
akhirnya bisa semakin sehat dan mulai bisa bekerja. Kehidupan keluarga Tania
semakin memiliki masa depan.
Dan benih perasaan itu mulai muncul jutru usia Tania
masih sangat belia. Semula Tania tidak menyadarinya. Ia sangat tidak menyukai
perempuan yang menjadi kekasih Danar. Tania ingin menjadi yang paling utama. Di
pertambahan usianya, Tania paham jika ia tak hanya ingin dekat dengan Danar
tetap juga ingin menjadi pendamping hidupnya.
Namun semua itu rasanya sangat mustahil mengingat
perbedaan usia yang terlalu jauh dan hubungan dekat yang sudah seperti keluarga
antara Tania dengan malaikatnya. Tania mulai menemukan kepedihan ketika ibunya
meninggal dunia akibat penyakit kanker dan ia tak bisa mengungkapkan
perasaannya secara gamblang. Dimulailah titik balik dalam hidup Tania yang
berusaha menyingkap perasaannya sedikit demi sedikit. Tetapi Danar terlalu jauh
dijangkau.
Novel ini sungguh akan menghanyutkan irama perasaan
pembacanya. Gaya bercerita bolak-balik akan membuat pembaca terus ingin membalik
halaman dan merangkai puzzle dalam cerita. Tak hanya kesedihan dan kegalauan
yang ditampilkan lewat sosok Tania, pembaca juga akan sedikit dihibur dengan
tingkah laku spontan Dede. Karakter Dede memiliki kunci penting dalam cerita
meski ia bukanlah tokoh utama.
Jika anda sedang mengalami atau pernah merasakan betapa
sedihnya memendam perasaan rindu pada seseorang, novel ini bisa menjadi sahabat
anda sekaligus membuka paradigma baru bagaimana seharusnya kita bersikap.
Bagaimanapun jatuh cinta sendirian itu tidaklah menyenangkan karena kita ingin
mencinta sekaligus dicintai sepenuhnya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar