Perempuan dari segala macam latar belakang pendidikan dan juga dari beragam profesi, memiliki satu kecakapan yang sama- multitasking. Jika anda seorang perempuan mandiri, memiliki karir yang mantap di perusahaan sekaligus berkeluarga, entah mendapat energi dari mana anda masih bisa membagi waktu bersama keluarga. Apabila anda seorang ibu rumah tangga purna waktu, anda dituntut untuk menguasai segala aspek ilmu pengetahuan dan keterampilan seperti memasak, membersihkan rumah, mengajari anak di rumah, mengatur keuangan keluarga dan lain-lain.
Seperti yang dilakukan oleh Indari Mastuti dan Titin Agustina. Dua perempuan ini kini menjadi entrepeneur yang memberdayakan sesama perempuan. Indari Mastuti, wanita yang sudah aktif menulis sejak duduk di bangku putih abu-abu ini dikenal sebagai founder Indscript Creative dan kini menyebarkan ilmu menulisnya melalui Sekolah Perempuan yang didirikan pada 2013. Titin Agustina adalah pemilik sebuah bisnis kerajinan tangan dari kain perca dan limbah, Kraviti, yang sudah memberdayakan perempuan di sekitar lingkungannya hingga membantu para terpidana wanita di penjara.
Melalui Sekolah Perempuan, Indari Mastuti bersama timnya menggembleng calon penulis selama tiga bulan. Teknik menulis artikel, cerpen dan tulisan lainnya dikupas tuntas dalam sekolah ini. Target yang mutlak ingin dicapai melalui pendidikan menulis di sekolah ini adalah tiap peserta sekolah bisa menerbitkan minimal satu buku. Sudah banyak penulis-penulis wanita jempolan yang terlahir berkat didikan di Sekolah Perempuan. Kini seorang ibu rumah tangga bisa berkarya dan bisa bekerja lewat tulisan.
Sedangkan Titin Agustina, founder Kraviti, mendirikan bisnis tak hanya untuk mendapatkan untung tetapi juga untuk mengurangi limbah di lingkungan sekitar sekaligus tetap beraktivitas sosial. Produk Kraviti yang memiliki ciri khas, diolah dari keterampilan kerajinan tangan seperti sarung bantal, tas dan lain-lain berbahan dasar kain perca. Motif patchwork yang unik dan limited edition, membuat produk Kraviti memiliki nilai jual tinggi. Limbah potongan kain yang semula dibuang, kini menjadi barang cantik berkelas di tangan Titin dan pekerjanya. Titin juga memberikan pelatihan khusus pada narapidata perempuan di lapas Sukamiskin bekerjasama dengan organisasi Junior Chamber International (JCI) Chapter Bandung. Setelah terlatih dan bisa menghasilkan produk kain perca sendiri, Titin akan membelinya kembali.
Baik Titin maupun Indari terus berjuang meningkatkan taraf kehidupan perempuan melalui usaha mereka. Stereotip ibu rumah tangga tak bisa menghasilkan apa-apa untuk keluarga pelan-pelan bergeser berkat kiprah mereka. Jejak kedua perempuan tangguh tersebut bisa menjadi kiblat bagi kita, bahwa berkarya tak terbatas gender dan juga tak perlu dengan barang mahal. Gunakan kreativitas kita untuk kemaslahatan bersama. Mari berkarya.
1 komentar
Aku harus bersaksi tentang perbuatan baik Ibu Amanda Amanda Perusahaan Kredit.
Saya tidak pernah berpikir saya akan sepanjang hidup saya bertemu seseorang seperti Ibu Amanda. Dia adalah permata yang langka. Saya Husnah dan saya meluangkan waktu saya untuk bersaksi tentang Ibu Amanda karena dia akhirnya menawarkan apa tidak ada orang lain bisa.
Saya dan suami saya masuk ke utang yang sangat besar dengan debitur dan Bank dan kita mencari pinjaman dari perusahaan pinjaman yang berbeda tetapi semua datang ke sia-sia. sebaliknya mereka membawa kita ke dalam lebih banyak utang dan berakhir meninggalkan kami pecah sampai saya datang di kontak dengan Ibu Amanda, Dia menawarkan pinjaman meskipun pada awalnya saya takut akan berakhir seperti pinjaman perusahaan lain saya telah menemukan tapi dia tidak seperti mereka. Sekarang kita telah akhirnya menetap utang kami dan memulai bisnis baru dengan uang yang tersisa dari pinjaman.
Hubungi Ibu Amanda melalui salah satu email berikut.
amandarichardssonloanfirm@gmail.com, amandaloan@qualityservice.com, amandaloanfirm@cash4u.com atau Anda dapat menghubungi saya melalui email saya untuk arahan lebih lanjut ikmahusnah@gmail.com
Posting Komentar