Memiliki usaha sendiri atau menjadi
pimpinan sebuah organisasi yang sesuai dengan minat dan passion, adalah sebuah
kebahagiaan tersendiri bagi kita. Banyak orang berlomba-lomba mengejar mimpi
pribadinya dengan tujuan materi atau batin. Apaun yang anda pilih, apapun yang
anda putuskan, dan segala efek yang akan anda terima sudah harus disiapkan
secara mental.
Lalu muncul idiom ‘Work hard, play hard’ atau istilah lain seperti ‘work smart’. Bekerja sekeras mungkin,
lalu nikmati hasilnya dengan bersenang-senang sepuasnya, atau bisa saja anda memilih
untuk bekerja secara cerdas dibanding bekerja keras. Tidak ada yang salah,
karena semua pilihan tersebut memiliki kegunaannya masing-masing.
Tetapi saya memilih gabungan ketiganya. Bekerja
dan berusaha keras, nikmati secara maksimal hasilnya, lalu gunakan waktu dengan
cerdas untuk mencari peluang kerja yang bermanfaat. Menjadi oportunis tidak
masalah dalam dunia bisnis dan kerja, saya tidak berbicara dalam hubungan
sosial dengan orang lain. Just do the
right things with the normal proportion. Menjalin relasi dan mengembangkan
networking untuk membuka kesempatan itu sah-sah saja, asal tidak dilakukan
dalam konteks negatif dan merugikan orang lain.
http://www.keepcalm-o-matic.co.uk/ |
Saya bekerja sebagai penerjemah bahasa
Jepang di sebuah industri, mengerjakan pekerjaan menerjemahkan secara
freelance, dan masih aktif menulis. Untuk menyeimbangkan work hard, work smart
dan playing fun, hanya diperlukan manajemen waktu yang baik. Kita wajib menjadi
bos sekaligus manajer diri sendiri. Jadwa pagi hari sebelum berangkat kerja ke
kantor, saya gunakan untuk membaca buku dan mencicil novel. Jam istirahat siang
saya gunakan untuk mencari info lomba menulis dengan hadiah menggiurkan, atau
minimal karya saya bisa diterbitkan. Malam hari saya gunakan untuk membaca
lagi.
Sabtu dan Minggu atau sela hari yang
tidak sibuk, saya gunakan untuk bertemu kekasih, sahabat dan keluarga. Kualitas
dan komunikasi dengan orang-orang terdekat juga bisa dilakukan lewat telepon
atau internet, tetapi bertemu dan menghabiskan waktu bersama akan lebih
merekatkan hubungan. Sibuk bukan berarti waktu istirahat dan makan terganggu. Jika
tubuh lelah, saya tidak memaksakan diri menulis terlalu banyak. Cukup satu atau
dua paragraf, yang terpenting jadwal harian tetap terpenuhi. Konsisten dan disiplin, itu adalah hal yang wajib dijaga.
Hasilnya, beberapa karya antologi
terbit, mendapatkan tambahan penghasilan dari pekerjaan sambilan, saya dapat
menerbitkan karya tulis solo, social life
masih berjalan, dan saya masih bisa menikmati kegiatan membaca sekaligus
nge-blog. Kuncinya, just enjoying. Serius
santai :D
6 komentar
konsep kerja cerdas itu bagaimana ya???... #seriusnanya ...eh ref bedewe kode kalo mau komen di ilangin aja donks,,,biar lebih enak kalo posting komen ..hehe
Work Proportionally, kalo prinsip saya selama ini. Tidak terlalu rajin juga tidak terlalu malas. Bekerja terlalu rajin bisa bikin ekspektasi atasan terlalu berlebih terhadap kita. Terlalu malas juga tidak dipercaya. Dan kalau bisa, kerja ya kerja, dirumah ya dirumah :D *tapi banyak ga bisanya hehehe
"All work no play makes a Jack a dull boy", Kalimat ini ada di buku 900, buku pegangan ketika saya mengikuti kursus Bahasa Inggris di Balikpapan tahun 80an.
Hidup nggak harus kerja melulu, harus ada ruang dan waktu untuk rekreasi dan bermain.
Terima kasih artikelnya yang mencerahkan
Salam hangat dari Surabaya
kerja cerdas,,,pintar melihat peluang yang menghasilkan lebih banyak keuntungan..tidak hanya sekedar bekerja keras membabi buta...enak pake kode, ali, biar lebih asyik,,hehehe
belajar seimbang itu memang susah..tapi kalo bisa berjalan, pasti Life is never flat :D
terima kasih sudah berkunjung, pakde....hidup seimbang dan sekaligus enjoy nggak akan bikin kita stres ^_^
Posting Komentar