photo by Young Geun Kim |
Gerakan plie bisa kulakukan dengan sempurna.
Madame Claire bersorak senang setelah melihat liukan gerakanku yang dianggapnya
sudah sangat pas dengan iringan piano James, si pianis sekaligus putera semata
wayangnya yang ikut bertepuk tangan. Akhir-akhir ini, ibu dan anak itu seperti sedang
mengawasiku dengan cermat. Sedikit membuatku jengah karena aku tahu mereka
tidak sedang mengagumi tarianku.
“Tinggal
penyempurnaan di bagian black swan-nya. Wajahmu harus lebih dingin lagi. Kamu sudah
paham ekspresi sempurna Natalie Portman, bukan?” pertanyaan repetisi Madam
Claire hanya kubalas anggukan.
Pentas pertunjukan
balet Black Swan akan dihelat sepekan lagi. Tiap hari aku berlatih di
studio, berlatih di pinggiran barre hingga
terluka berkali-kali karena kakiku selip di tengah-tengah latihan pun kujalani.
Menurutku, bagian kelam dari tarian Black Swan itu sudah kukuasai dengan baik. Dari
putri angsa putih yang rapuh dan lembut, berubah menjadi angsa hitam yang penuh
kemarahan dan juga emosi kuat. Film Black Swan menjadi referensiku.
Campuran emosi
itu adalah keahlianku. Jatuh cinta dan patah hati yang kurasakan bergantian di
saat yang sama. Semua rasa yang hanya kutujukan pada satu pria. Orang itulah
yang membuatku nekat belajar balet mati-matian sejak masih remaja, usia
terlambat untuk seorang balerina sebenarnya.
“Sepuluh
tahun yang ajaib ya, Luna?” ujar Madam Claire lagi.
“Saya akan
menampilkan pertunjukan terbaik,” kataku yakin.
Sorot mata
James ikut mendukung keyakinanku. Sayangnya bukan dia yang menjadi penyebab
keresahanku selama sepuluh tahun ini. Aku akan menjadi black swan paling
menawan di pertunjukan nanti. Akan kubuat pria itu melakukan standing ovation
dan tidak mengacuhkanku lagi.
Namanya,
Jimmy West. Sepuluh tahun lalu kukenal dia saat sedang menepuk pundak James West
di depan sekolahku. James memanggilnya, Daddy.
Note
plie: Plie adalah gerakan yang menyerupai squat, dilakukan di setiap posisi yang berbeda
Tidak ada komentar
Posting Komentar